TKW Jember Terancam Rajam, Kepala Disnakertrans Cuek
Senin, 07/05/2007 16:58 WIB
Reporter : A Wirawan
Jember - Gerakan Buruh Migran Indonesia Jember kecewa dengan sikap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember Moch. Thamrin, Senin (7/5/2007), terkait laporan soal tenaga kerja wanita yang terancam hukuman rajam di Arab Saudi.
Sebenarnya keluarga Dwi Mardiyah, TKW yang terkena musibah itu, hendak menemui langsung Thamrin. Namun, Ketua GBMI Moch. Kholili yang mendampingi keluarga Dwi Mardiyah mengaku heran dengan berubah-ubahnya informasi soal keberadaan Thamrin.
Mulanya Kholili mendengar Thamrin ada di ruang kerja. Namun, tak lama kemudian, diperoleh kabar bahwa sang kepala dinas sedang tidak berada di tempat.
Kekesalan ini ditumpahkan Kholili saat diterima oleh Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Moch. Hasyim.
"Kami butuh ketemu langsung dengan Pak Thamrin. Ini kok tidak jelas. Kalau bohong ada etikanya, ini sudah tidak sesuai etika, karena ini persoalan mendesak," tukasnya, marah.
Menurut Kholili, keluarga menuntut agar Disnakertrans Jember segera mencari tahu informasi tentang persoalan Mardiyah sebenarnya. Ini merupakan upaya perlindungan rakyat.
Keluarga Mardiyah meminta Disnaketrans Jember menghubungi Kedutaan Besar RI di Saudi untuk menanyakannya. Jika memang Mardiyah tersandung masalah hukum, maka pemerintah perlu menyediakan pengacara.
"Kalau tidak ada lawyer, hukuman yang diterima Mardiyah bisa berat," kata Kholili. Keluarga Mardiyah juga mendesak PT Baham Putra Abadi bertanggungjawab terhadap persoalan yang dihadapi Madiyah. "Kami ingin Mardiyah segera dipulangkan," kata Jainuri. [wir/gus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar